Jumat, 21 November 2008

JENGGOT, ANTARA PAHALA&GAYA

Banyak diantara kita (kalo merasa muslim/muslimah) masih bersilang pendapat tentang sunnah memelihara jenggot.
Kenapa sih saya mengangkat tentang jenggot? Hehe kalau itu sih cuma karena iseng saja. Pernahkah kita meninjau sunnah yang mewanti-wanti agar para lelaki muslim memelihara jenggotnya?
Kata blog tetangga sih gini:

Berbedalah dengan orang-orang musyrik. Biarkan jenggot dan cukurlah kumis. (HR al-Bukhari).

Kemudian perihal panjang/pendek, style atau warna sepertinya tidak ada kepastian tentang itu. Tapi memang diantara para ulama ada yang berpendapat harus panjang (wajib dipelihara jadinya dan tidak boleh dicukur), ada juga yang agak longgar memandang hal tersebut.
Kembali ke persoalan bunyi sunnah nabi Muhammad yang disitir Al-Bukhari, timbul pertanyaan di dalam hati saya, kok sepertinya jenggot itu sangat politis ya?Jenggot di zaman Nabi dan sahabatnya hidup memang menjadi identitas yang membedakannya dengan pemeluk agama lain. Konon pria-pria Yahudi dan Nasrani senang memelihara kumis waktu itu, jadi ya wajar kalau kemudian jenggot dijadikan sebagai pertanda kemusliman seorang laki-laki.
Kalau bicara soal selera, sepertinya tidak semua wanita menyukai jenggot yang nongkrong di dagu pasangannya. Atau, kalau pun ada tidak semua gaya jenggot disukai wanita (wakakak).
Perdebatan lebih lanjutnya adalah apakah pria yang memelihara jenggot memperoleh pahala karena kejenggotannya? Atau kalau dibalik menjadi, berarti pria yang tidak memelihara jenggot tidak mendapatkan pahala.

Sehubungan dengan bunyi sunnah nabi tentang jenggot, apakah boleh kita menganalogikan jenggot sebagai ktp waktu itu bagi pria-pria yang mengaku dirinya sebagai muslim? Kalau ya, berarti yang tidak berjenggot bisa kena operasi yustisi seperti kasus di Afganistan waktu kepemimpinannya Taliban dong! Syereeemmmmmm.....

Tapi kalau setelah membaca posting ini anda kok jadi ingin menumbuhkan jenggot atau meminta pasangan anda memelihara jenggotnya, ya silakan saja. Mau gaya yang seperti Tukul, Ki JokoBodo, Ahmad Dani, dll....monggoh saja, tapi memang butuh kesabaran untuk menumbuhkan jenggot.

Dan ingat, ketika anda merasa jenggot yang dipelihara kok tidak tumbuh sebagaimana diharapkan karena persoalan hormon, anda bisa coba FIRDAUS!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar