Rabu, 04 Maret 2009

That's What Friends are For




Dalam berteman pasti kita semua punya selera. Berteman layaknya memilih makanan, kita akan cenderung memilih yang kita suka. Padahal, selayaknya makanan, tidak semua orang cocok atau sesuai dengan apa yang ada di pikiran kita. Namun demikian, lagi-lagi sama halnya dengan makanan, kadang ada orang yang tidak kita sukai, padahal kita tahu bila kita berteman dengan dia akan berdampak baik bagi kita, begitupun sebaliknya.

Tentu saja pertemanan bukan semata bicara tentang kita, namun juga menyangkut pihak lain. Namun menurut pengamatan saya pribadi, kita cenderung akan terus dekat dengan seorang teman bilamana kita nyaman berada di samping dia. Sepintar apapun dia, sebaik apapun dia, selucu apapun dia, atau seramah apapun dia kalau kita tidak merasa nyaman maka cenderung pertemanan itu akan terhenti.

Kenapa sih saya bicara tentang "teman"? Seminggu ini saya memperoleh banyak sekali "penyegaran" tentang pertemanan. Teman-teman lama dan baru mewarnai hidup saya, ada yang offering help tanpa diminta dan ada yang memotivasi tanpa disuruh. Terus lainnya ada yang menjadi media jiwa indigo saya (hahaha), ada lagi yang tahu-tahu muncul setelah lama menghilang, ada yang ngajak debat tentang Bible vs Qur'an, terus ada yang punya kabar gembira tapi diam saja (hihihi),dan ada juga yang punya baby (total bulan kemarin sekitar 5 pasangan...panen nih). Bukan hanya itu,ada yang memberi informasi berlimpah, ada yang berkeluh kesah tentang laporan yang belum juga selesai (hohoho), ada yang kasih resep hidup sehat, sampai ada yang ngamuk-ngamuk gak jelas dan harus saya rayu. Woooaaaahhhh pokoknya banyak deh. Termasuk teman VIP-ku yang mulai bisa menikmati wedhang rondhe di Malioboro (dulu sih mana mau nongkrong di pinggir jalan).

Saudara-saudaraku, dalam kesempatan kali ini saya akan menyampaikan terimakasih tak terhingga atas support dan hinaan yang diberikan kepada diriku (hahaha), percayalah tanpa dukungan atau celaan kalian, akan sulit bagi saya belajar menjadi sosok yang lebih baik. Untuk teman-teman buleku "tercinta" tetaplah menjadi "Yahoo Guy" (Wakakak), don't cha ever be a friend in benefits (dang.....who do this???).

1 komentar:

  1. Friends come and go.....menghadirkan banyak warna.... bahkan mungkin warna itu sampai menggores hati ...... THEY DO make us more humane... right? strong - weak - worst, better or.... human. See, you find many new thoughts and feelings....... dari hi hi hi hik ampa wa kak kak kak... Our friends do really make us truly alive, not died.

    Thank you for being one of my friend. Chayo n let's be somebody else's miracle always - be the creator of wonderful life. Peace..........................................:-)

    esti_apfipuny@yahoo.com

    BalasHapus